Selasa, 24 Maret 2015

Buntut Panjang Kekalahan Liverpool di Kandang Sendiri


Pada Minggu (22/3) lalu, Liga Primer Inggris meyajikan pertandingan menarik memasuki pekan ke-30. Partai klasik antara Liverpool vs Manchester United menjadi tontonan yang menarik bagi publik pecinta sepak bola. Menarik karena dua tim ini tengah berusaha untuk masuk ke zona Liga Champions musim depan. Sebelum pertandingan ini digelar, Liverpool berada di posisi kelima dengan raihan 54 poin. Sedangkan MU berada di satu tingkat atasnya dengan 56 poin.

Publik Anfield sendiri harus rela menanggung malu lantaran tim kesayangannya menelan pil pahit dengan skor 1-2. Setan Merah pun sukses mencuri poin di kandang lawan. Gol Liverpool dicetak oleh Sturridge di menit ke 69 dalam ruang yang sangat sempit untuk menembak. Sedangkan dua gol MU dicetak oleh pemain asal Spanyol Juan Mata (14, 59).

Pertandingan yang digelar di Anfield ini menyisakan banyak kejadian menarik. Mulai dari kartu merah Steven Gerrard, gol cantik Juan Mata, sampai perseteruan antar pemain dari dua kesebelasan. Bukan hal baru jika pertandingan sebesar ini menyisakan cerita perseteruan antara dua pemain dari masing-masing tim. Apa sajakah itu?

Smalling Memprovokasi Balotelli

Brendan Rodgers sepertinya mulai berfikir untuk menambah daya gedor timnya mengingat Liverpool masih tertinggal dua gol sampai 64 menit pertandingan berjalan. Mario Balotelli pun masuk menggantikan Alberto Moreno. Dasar Balotelli memang bengal, baru satu menit ia bermain, pemain berpaspor Italia ini mendapatkan kartu kuning lantaran adu mulut dengan pemain belakang MU, Phil Jones.

Sebelas menit berselang Balo kembali terlibat dalam perseteruan dengan bek MU, Chris Smalling. Insiden ini terjadi ketika keduanya terlibat dalam perebutan bola. Smalling lantas mendorong Balo sampai tubuhnya menabrak papan iklan di pinggir lapangan. Tidak terima, Balo pun berusaha untuk membalas perlakuan Smalling itu. Beruntung salah seorang fans yang berdiri di dekat Balo langsung menarik tubuh Balo. Belakangan diketahui fans Liverpool yang menarik Balo itu bernama Shaun Leatherbarrow.


“Saya melihat Smalling sedikit mendorong Mario hingga terjatuh ke luar lapangan dan Mario memegangnya hanya untuk berusaha meraih sesuatu. Saya tahu dari bahasa tubuh Mario, dia sudah siap bereaksi dan saya tahu dia sudah mendapatkan kartu kuning. Saya berkata kepadanya, ‘Tenang, tinggalkan dia’, dan dia berkata, ‘Oke. Oke’. Saya hanya 1,70 meter dan dia memiliki badan yang besar, jadi saya kesulitan meraih bahunya dengan tangan saya. Peter, seorang pemuda yang duduk di samping saya, membantu saya dan dia adalah seorang petugas polisi yang terkadang bekerja di Anfield ketika pertandingan berlangsung. Setelah itu, semuanya tertawa dan menepuk punggung saya,” terang Leatherbarrow sebagaimana ditulis oleh kompas.com.

Apa yang dilakukan Leatherbarrow itu memang sangat tepat. Dalam kacamata saya, Smalling memang seperti sengaja memprovokasi Balo mengingat dia adalah pemain sangat mudah terpancing emosinya. Tujuan Smalling sudah jelas agar Balo dikeluarkan dari lapangan oleh pengadil dan MU bisa dipastikan memenangi laga panas ini.

Menanggapi hal ini Balo kemudian mengucapkan terima kasih kepada fans yang telah menolongnya itu. Well, bukan tidak mungkin mantan striker Manchester City ini ‘menghajar’ Smalling jika tidak ditarik oleh Leatherbarrow.

Kecerobohan Martin Skrtel di Menit Akhir

Ada insiden menarik lain yang terekam di pertandingan ini. Memasuki waktu tambahan, Liverpool masih tertinggal 1-2 oleh MU. Wasit Martin Atkinson memberikan waktu tambahan sebanyak empat menit saja. Dan di sisa waktu ini, para pemain The Reds tampak ngotot untuk menembus barisan pertahanan lawan.

Memasuki menit ke-90+5 wasit belum juga meniup peluitnya. Hal ini membuat para pemain Liverpool mulai berfikir untuk memanfaatkan waktu yang ada. Pada akhirnya, terjadi kembali perseteruan antar pemain dari kedua tim. Kali ini melibatkan bek Liverpool, Martin Skrtel dan kiper MU, David De Gea.

Peristiwa ini terjadi berawal dari Mario Balotelli yang memberikan umpan terobosan kepada Skrtel yang ada di depannya. Skrtel berusahan untuk mengejar bola, namun De Gea dengan sigap berhasil mengamankan bola. Skrtel melompat menghindari De Gea. Tiba-tiba De Gea tampil mengaduh kesakitan setelah mengamankan bola. Skrtel menghampiri De Gea seolah menuduh De Gea sedang berpura-pura sakit saja untuk mengulur waktu. De Gea pun reflek berdiri dan terlibat dalam adu mulut dan saling dorong dengan Skrtel.

Rupanya, dalam tayangan ulang Skrtel terlihat menginjak kaki kanan De Gea. Namun, menjadi aneh ketika De Gea mengerang kesakitan, secara tiba-tiba dia berdiri lalu mengerang kesakitan lagi.


De Gea memang tak pura-pura sakit. Skrtel memang menginjak kakinya. Namun, jika memang sakit tak perlulah sampai adu mulut begitu. Kalau memang sakit, tidak usah berdiri begitu. Kalaupun bisa berdiri lagi, tak perlulah merasa kesakitan lagi. Toh, masih bisa berdiri dan berseteru.

Wasit Martin Atkison tidak mengeluarkan kartu untuk kedua pemain. Mungkin karena dia memang tidak melihat jelas bahwa Skrtel menginjak kaki De Gea.

Sanksi dari FA

Balo memang tidak mendapat sanksi dari FA karena perseteruannya. Namun akibat tindakan bodoh Skrtel, FA mempertimbangkan untuk menghukum Skrtel.

“Martin Skrtel telah didakwa FA karena melakukan tindakan kasar dalam sebuah insiden di dalam lapangan yang tidak terlihat oleh ofisial pertandingan, tetapi tertangkap oleh video kamera,” demikian pernyataan resmi FA.

Bisa jadi, Skrtel memang tak sengaja. Oleh sebab itu, pemain asal Slovakia itu diberi kesempatan untuk merespon dakwaan ini sampai Rabu (25/3) pukul 18.00 waktu setempat.

Dengan kejadian ini Skrtel terancam mendapatkan sanksi larangan bertanding sebanyak tiga laga. Semakin menyiksa Liverpool rupanya.


Surabaya, 24 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar