Pada Minggu (22/3)
lalu, Liga Primer Inggris meyajikan pertandingan menarik memasuki pekan ke-30.
Partai klasik antara Liverpool vs Manchester United menjadi tontonan yang
menarik bagi publik pecinta sepak bola. Menarik karena dua tim ini tengah
berusaha untuk masuk ke zona Liga Champions musim depan. Sebelum pertandingan
ini digelar, Liverpool berada di posisi kelima dengan raihan 54 poin. Sedangkan
MU berada di satu tingkat atasnya dengan 56 poin.
Publik Anfield sendiri
harus rela menanggung malu lantaran tim kesayangannya menelan pil pahit dengan
skor 1-2. Setan Merah pun sukses mencuri poin di kandang lawan. Gol Liverpool
dicetak oleh Sturridge di menit ke 69 dalam ruang yang sangat sempit untuk
menembak. Sedangkan dua gol MU dicetak oleh pemain asal Spanyol Juan Mata (14,
59).
Pertandingan yang
digelar di Anfield ini menyisakan banyak kejadian menarik. Mulai dari kartu
merah Steven Gerrard, gol cantik Juan Mata, sampai perseteruan antar pemain
dari dua kesebelasan. Bukan hal baru jika pertandingan sebesar ini menyisakan
cerita perseteruan antara dua pemain dari masing-masing tim. Apa sajakah itu?
Smalling
Memprovokasi Balotelli
Brendan Rodgers sepertinya
mulai berfikir untuk menambah daya gedor timnya mengingat Liverpool masih
tertinggal dua gol sampai 64 menit pertandingan berjalan. Mario Balotelli pun
masuk menggantikan Alberto Moreno. Dasar Balotelli memang bengal, baru satu
menit ia bermain, pemain berpaspor Italia ini mendapatkan kartu kuning lantaran
adu mulut dengan pemain belakang MU, Phil Jones.
Sebelas menit berselang
Balo kembali terlibat dalam perseteruan dengan bek MU, Chris Smalling. Insiden
ini terjadi ketika keduanya terlibat dalam perebutan bola. Smalling lantas mendorong
Balo sampai tubuhnya menabrak papan iklan di pinggir lapangan. Tidak terima,
Balo pun berusaha untuk membalas perlakuan Smalling itu. Beruntung salah
seorang fans yang berdiri di dekat Balo langsung menarik tubuh Balo. Belakangan
diketahui fans Liverpool yang menarik Balo itu bernama Shaun Leatherbarrow.
“Saya melihat Smalling
sedikit mendorong Mario hingga terjatuh ke luar lapangan dan Mario memegangnya
hanya untuk berusaha meraih sesuatu. Saya tahu dari bahasa tubuh Mario, dia
sudah siap bereaksi dan saya tahu dia sudah mendapatkan kartu kuning. Saya
berkata kepadanya, ‘Tenang, tinggalkan dia’, dan dia berkata, ‘Oke. Oke’. Saya
hanya 1,70 meter dan dia memiliki badan yang besar, jadi saya kesulitan meraih
bahunya dengan tangan saya. Peter, seorang pemuda yang duduk di samping saya,
membantu saya dan dia adalah seorang petugas polisi yang terkadang bekerja di
Anfield ketika pertandingan berlangsung. Setelah itu, semuanya tertawa dan
menepuk punggung saya,” terang Leatherbarrow sebagaimana ditulis oleh kompas.com.
Apa yang dilakukan
Leatherbarrow itu memang sangat tepat. Dalam kacamata saya, Smalling memang
seperti sengaja memprovokasi Balo mengingat dia adalah pemain sangat mudah terpancing
emosinya. Tujuan Smalling sudah jelas agar Balo dikeluarkan dari lapangan oleh
pengadil dan MU bisa dipastikan memenangi laga panas ini.
Menanggapi hal ini Balo
kemudian mengucapkan terima kasih kepada fans yang telah menolongnya itu. Well, bukan tidak mungkin mantan striker
Manchester City ini ‘menghajar’ Smalling jika tidak ditarik oleh Leatherbarrow.
Kecerobohan
Martin Skrtel di Menit Akhir
Ada insiden menarik
lain yang terekam di pertandingan ini. Memasuki waktu tambahan, Liverpool masih
tertinggal 1-2 oleh MU. Wasit Martin Atkinson memberikan waktu tambahan
sebanyak empat menit saja. Dan di sisa waktu ini, para pemain The Reds tampak ngotot untuk menembus
barisan pertahanan lawan.
Memasuki menit ke-90+5
wasit belum juga meniup peluitnya. Hal ini membuat para pemain Liverpool mulai
berfikir untuk memanfaatkan waktu yang ada. Pada akhirnya, terjadi kembali
perseteruan antar pemain dari kedua tim. Kali ini melibatkan bek Liverpool, Martin
Skrtel dan kiper MU, David De Gea.
Peristiwa ini terjadi
berawal dari Mario Balotelli yang memberikan umpan terobosan kepada Skrtel yang
ada di depannya. Skrtel berusahan untuk mengejar bola, namun De Gea dengan
sigap berhasil mengamankan bola. Skrtel melompat menghindari De Gea. Tiba-tiba
De Gea tampil mengaduh kesakitan setelah mengamankan bola. Skrtel menghampiri
De Gea seolah menuduh De Gea sedang berpura-pura sakit saja untuk mengulur
waktu. De Gea pun reflek berdiri dan terlibat dalam adu mulut dan saling dorong
dengan Skrtel.
Rupanya, dalam tayangan
ulang Skrtel terlihat menginjak kaki kanan De Gea. Namun, menjadi aneh ketika
De Gea mengerang kesakitan, secara tiba-tiba dia berdiri lalu mengerang
kesakitan lagi.
De Gea memang tak
pura-pura sakit. Skrtel memang menginjak kakinya. Namun, jika memang sakit tak
perlulah sampai adu mulut begitu. Kalau memang sakit, tidak usah berdiri
begitu. Kalaupun bisa berdiri lagi, tak perlulah merasa kesakitan lagi. Toh,
masih bisa berdiri dan berseteru.
Wasit Martin Atkison
tidak mengeluarkan kartu untuk kedua pemain. Mungkin karena dia memang tidak
melihat jelas bahwa Skrtel menginjak kaki De Gea.
Sanksi
dari FA
Balo memang tidak
mendapat sanksi dari FA karena perseteruannya. Namun akibat tindakan bodoh
Skrtel, FA mempertimbangkan untuk menghukum Skrtel.
“Martin Skrtel telah
didakwa FA karena melakukan tindakan kasar dalam sebuah insiden di dalam
lapangan yang tidak terlihat oleh ofisial pertandingan, tetapi tertangkap oleh
video kamera,” demikian pernyataan resmi FA.
Bisa jadi, Skrtel
memang tak sengaja. Oleh sebab itu, pemain asal Slovakia itu diberi kesempatan
untuk merespon dakwaan ini sampai Rabu (25/3) pukul 18.00 waktu setempat.
Dengan kejadian ini
Skrtel terancam mendapatkan sanksi larangan bertanding sebanyak tiga laga.
Semakin menyiksa Liverpool rupanya.
Surabaya, 24
Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar