Aaron Ramsey (tengah)
dan Mesut Ozil (kanan) meratapi kekalahan Arsenal melawan Southampton semalam
(26/12/2015). (c) dailymail.co.uk
|
Setiap Natal dan menjelang tahun
baru, hampir seluru kompetisi di Eropa diliburkan untuk menikmati liburan akhir
tahun. Namun tidak di Inggris. Tanggal 26 Desember adalah hari sakral nan sibuk
bagi publik sepak bola Inggris. Mereka menyambut suka cita akan hadirnya sebuah
momen yang sangat spesial. Masih dalam nuansa Natal, Premier League selalu
menyajikan pertandingan hanya sehari pasca natal yang biasa disebut Boxing Day.
Para fans pun berbondong-bondong datang ke stadion tim pujaannya untuk menikmati liburan Natal dengan sajian pertandingan sepak bola. Namun, cerita manis tak selalu hadir di sini. Dalam pertandingan sepak bola, jika ada tim yang menang, tentu ada pula tim yang kalah.
Kesedihan pertama datang dari
klub yang kini sedang bertahta di klasemen sementara, Leicester City. Leicester
yang notabene merupakan tim yang tak diunggulkan di awal musim, menjelma
menjadi raksasa baru dengan menuncaki klasemen sementara.
Sayangnya, di laga Boxing Day, raksasa baru ini harus rela
ditekuk dengan skor tipis 1-0 oleh raksasa lain pula, Liverpool di Anfield,
Sabtu (26/12/2015). Kemenangan ini pun cukup berarti bagi Liverpool yang kini
dibesut oleh Jurgen Klopp karena minggu lalu klub berjuluk The Reds ini secara mengejutkan kalah 0-3 dari klub promosi,
Watford.
Kekelahan Leicester City semalam,
seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Arsenal yang berpeluang mengkudeta posisi Leicester.
Dengan jarak hanya dua poin, dan ‘hanya’ bersua Southampton, Arsenal bisa
menduduki mahkota di laga yang spesial itu jika sukses membawa pulang tiga poin.
Sayangnya itu tak terjadi.
Bertandang ke markas Southampton,
St. Mary’s Stadium, klub asuhan Arsene Wenger itu malah babak belur dihabisi
oleh Jose Fonte dkk. Tak tanggung-tanggung, sebanyak sempat gol bersarang ke
gawang yang dikawal oleh Petr Cech. Gol-gol Southampton yang dicetak oleh Cuco
Martina, Shane Long (2), dan Jose Fonte tak mampu dibalas oleh anak-anak muda
Meriam London. Skor telak 4-0 membuat klub asal London Utara itu tertahan di
posisi runner-up dengan 36 poin dari
18 laga.
Kekalahan yang didapat oleh Mesut
Ozil dkk ini cukup mengejutkan mengingat status Arsenal sebagai tim yang sangat
perkasa di Boxing Day. Sebelum laga
semalam, Arsenal meraih 12 kemenangan, lima kali imbang, dan satu kekalahan
dari bermain 18 kali di tanggal 26 Desember.
Selain dua tim yang menduduki dua
posisi teratas di klasemen yang mendapat kado pahit di Boxing Day, ada pula seorang pemain yang harus rela bersedih di
laga yang spesial itu. Ia adalah Aaron Ramsey, gelandang Arsenal. Pemain
berpaspor Wales ini lahir pada 26 Desember 1990, hari yang sama dengan tradisi Boxing Day.
Sebenarnya, Ramsey mencatatkan torehan
yang cukup baik dalam laga melawan The
Saints—julukan Sounthampton—semalam. Bermaian penuh selama 90 menit, pemain
yang sudah mencatatkan 38 caps untuk
timnas Wales ini tercatat sebagai pemain yang paling banyak memberikan umpan.
Dari 88 umpan yang dilakukannya, 79 diantaranya sukses ditorehkannya.
Sayangnya, umpan yang ia berikan kepada rekan-rekannya tak dapat menyelamatkan
tim dan ulang tahunnya dari kado pahit. Ramsey memang harus mencetak gol atau
memberi umpan yang berbuah gol agar timnya menerima kado spesial di Boxing Day sekaligus kado indah di hari
ulang tahunnya.
Dengan kekalahan Arsenal ini,
Leicester pun masih menjadi klub yang menikmati singgasana klasemen Premier
League. Beruntung bagi Leicester yang meski kalah namun posisinya masih
dipetahankan, namun bagaimana dengan Ramsey?
Selamat berusia 25 tahun, Ramsey.
Masih ada ulang tahun dan Boxing Day di tahun depan.
Surabaya, 27 Desember
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar