Kamis, 19 Juni 2014

Makanya Pilih

“Silahkan duduk, Dit. Sudah lama tidak bertemu. Kamu jadi semakin gemuk ya sekarang,” ujarnya.

“Iya. Senang bisa bertemu denganmu lagi,” balasku.

“Oh iya. Mau minum apa ini?” tanyanya.

“Hmm, tidak usah repot repot.”

“Ah tidak repot kok. Mau teh atau sirop?” tanyanya lagi memastikan.

“Terserah kamu sajalah,” jawabku.

“Teh atau sirop?” Sekali lagi.

“Terserah saja.”

Ia masuk ke dalam meninggalkanku sendirian. Tak lama kemudian ia kembali menemuiku tanpa membawa segelas apa pun minuman.

“Lho mana minumannya?” tanyaku.

“Kan kamu bilang terserah. Ya sudah, tidak usah saja.

“Ya kan aku haus.”

“Makanya pilih, teh atau sirop. Kalau haus masak tidak minum.”

Surabaya, 19 Juni 2014

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar