Jumat, 27 Juni 2014

Kurma

“Mas, aku buka ya kurmanya,” kata Sadewa, adikku yang masih 10 tahun.

“Kurma? Bungkus kali yang dibuka,” balasku.

“Oh iya itu maksudku.” Ia tersenyum.

Ia membukanya dan mulai memakan isinya.

“Kata Pak Ustad, memakan kurma itu bisa dapat pahala, Mas. Benar nggak?” tanyanya.

Aku terdiam. Kira-kira atas dasar apa ustad itu mengatakan demikian? Aku mencoba mencari jawaban yang pas.

“Makanan apa saja yang kita miliki, akan lebih baik kalau itu bisa dibagikan kepada orang lain. Mau kurma atau pare, kalau kita tidak berbagi ya jadi kurang baik,” jawabku

“Jadi Pak Ustad salah dong?”

“Pak Ustad hanya belum bilang,” jawabku lagi.

Jember, 27 Juni 2014

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar