“Tempat yang indah, sayang,” ujarku
padanya.
“Iya. Aku tak menyangka kau
mengajakku ke tempat yang indah ini.”
“Kau pikir selama ini kita pacaran
di kandang sapi?”
“Aku hanya bercanda.” Ia tersenyum.
“Kau selalu saja mengajakku ke restoran mewah. Tak perlulah kita bermewah
begini. Malam yang indah.”
“Tidak apa. Semua ini demi kamu,”
balasku. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Aku mengeluarkan cincin dari
saku celanaku.
“Aku juga,” katanya. “Aku ingin
mengatakan sesuatu padamu.”
Aku terdiam. “Ya sudah kau duluan.”
“Aku hamil.”
Aku tersedak. “Maksudmu?!” Aku
sedikit membentak.
Ia tersenyum pahit. “Maaf.”
“Kita tak pernah sejauh itu. Di
malam yang indah ini....”
Surabaya, 5 Juni 2014
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar