Senin, 18 November 2013

Rindu Ayah


Aku baru pulang dari Belanda, sekolahku selesai. Perjalanan dari Belanda ke Indonesia cukup melelahkan. Dari Amsterdam, aku terbang ke Jakarta. Lantas terbang lagi ke Surabaya. Dari Surabaya, aku naik bus ke Jember. Dari Jember, aku naik angkutan umum ke Ambulu. Dari Ambulu, aku naik ojek ke Blater. Benar-benar melelahkan.

Ketika sampai, ayah telah berada di beranda rumah. Aku menyalaminya. Semua barang bawaanku, kutaruh. 

Lantas kuambil sepeda kuno ayah. Aku tepuk-tepuk boncengannya. Kuberi kode pada ayah untuk naik.

“Kau baru datang, bujang. Tentu lelah. Istirahatlah dulu,” kata ayah.

“Kerinduanku pada ayah harus segera diobati daripada hanya sekadar mengobati lelah,” balasku mantap.

Jember, 13 Juni 2011

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar