Kamis, 21 November 2013

Rasanya Memang Kosong


Hmm, saya mengambil secangkir kopi di dekat laptop saya. Saya seruput perlahan kopi hitam saya itu. Habis itu, saya menyalakan rokok. Sejenak berpikir, mengapa saya merasa sungguh bosan dengan aktifitas saya.

Saya kembali menghadap laptop. Memulai browsing, paling-paling yang saya buka berita sepakbola, kalau tidak tulisan-tulisan sejarah, atau pun apa pun itu yang ingin saya baca. Lagu Bohemian Rhapsody meraung-raung. Saya berusaha menghidupkan kembali diri saya.

Rasa-rasanya, saya sudah lama sekali tak beraktfitas sebagaimana mestinya sebagai seorang Adit. Adit adalah seorang anak muda yang sangat senang membaca dan menulis. Sastra adalah tempat biasanya ia bertapa. Begitu senangnya ia pada Sastra, beberapa kawan-kawan SMAnya menganggapnya dia ‘gila’. Adit adalah seorang anak muda yang menggemari musik Reggae dan Rock. Reggae adalah sarana ia menikmati eksotisnya dunia musik. Dan Rock adalah tempat ia biasanya bermain gitar. Adit adalah seorang anak muda yang senang belajar dan membaca cerita pewayangan. Ia sangat senang dengan budaya jawa yang mulai tinggalkan oleh orangnya sendiri itu. Ia senang sekali bila ada kawan yang memintanya menceritakan sebuah lakon wayang.

Rasanya Adit yang itu, tidak ada pada saya lagi. Sungguh memalukan rasanya. Usia saya belum berkepala dua, namun secepat ini merasa bosan dengan aktifitas yang saya senangi.

Entah mengapa saya merasakan ada kekosongan dalam jiwa saya. Mungkin, pelan-pelan saya harus kembali memulai aktifitas saya itu. Ini memang soal menghilangkan bosan. Mungkin juga, ini soal rindu kampung halaman di mana saya pertama kali belajar semua itu. Ya, mungkin kosong ini butuh diisi oleh kampung halaman.

Surabaya, 9 November 2013

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar