Senin, 18 November 2013

Pikiran Aneh

Aku memiliki suatu pemikiran yang aneh. Entah ku sebut apa pemikiran ini. Aku akan bercerita padamu, kawan.

Saat itu, aku masih SD. Aku masih kelas 1 SD. Hari pertama akan masuk SD.

Ketika aku mandi, tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan dari benakku.

“Lho, kenapa aku harus mandi?”

Akhirnya aku menjawab, “Oh iya aku kan akan sekolah, jadi harus bersih.”

“Lho, emanknya kenapa kalo sekolah gak mandi. Emank gak boleh?”

“Lho kenapa aku harus sekolah?”



“Buat apa aku sekolah?”

“Kenapa sekolah pakai seragam?”

“Kenapa pakai sepatu?”

Belum selesai aku menjawab pertanyaan itu, datang pitakon lain. Alangkah otakku berjubel dengan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan. Ibuku pun dengan senantiasa menjawab pertanyaan bujang kecilnya. Meskipun pada akhirnya, aku tahu, tak sepenuhnya jawaban ibuku benar.

Aku masih bingung dengan kalimat, “Kenapa aku harus sekolah?”

Apa ayahku nggak bisa mengajariku sendiri? Apa ibuku nggak bisa mengajariku sendiri? Ibuku kan seorang guru? Masak sih nggak bisa? Kenapa minta bantuan kepada orang lain selagi bisa? Kalau cuma ingin pintar, aku yakin ayah ibuku bisa mendidikku menjadi manusia yang pintar.

Aku pun ingin menanyakan hal ini pada guruku. Tapi, jawaban guruku tak memuaskanku. Mendengar kabar dari banyak orang, akhirnya aku tahu. Sekolah itu untuk dapat ijazah. Lho?

Hmm, aneh ya. Katanya Bu Guru di TK, sekolah itu bisa pintar. Ini PR besar untukku.

Lalu, untuk dapat lulus sekolah seseorang harus ikut ujian. Apalagi sistem ujian yang katanya ingin mengukur kemampuan, tak selamanya menjadi hal pantas untuk tolak ukur kepintaran. Aku sering sekali melihat siswa yang mencontek ketika ulangan. Inikah tujuan awal mencontek? Bukan!!

Belajarlah! Hidup ini penuh ujian dan iming-iming. Iming-iming nilai sama seperti surga dan neraka. Pikirkan baik-baik.

Pikiran aneh juga merasukiku, ketika aku berfikir sesuatu hal ke hal yang lain. Dari memikirkan Naruto, kesimpulan bisa sampai pada keleawar. Hahahahahaha, banyak sekali. Aku kadang merasa menjadi orang gila. Eh, crazy, not mad.

Semua pikiran aneh itu masih terus bermunculan dengan semakin tinggi jenjang pendidikanku.

Jember, 8 Oktober 2010
Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar