Senin, 18 November 2013

Masa Kecil

Aku melihat beberapa anak kecil sedang bermain layang-layang. Mereka terlihat amat senang sekali. Hal ini tentu mengingatkanku pada masa kecilku.

Layang-layang adalah salah satu mainan favoritku. Aku tinggal di desa. Jadi aku biasa main di sawah bersama teman-teman. Kami biasa bermain dari pulang sekolah sampai maghrib. Aku juga masih ingat betul, ibu sering marah bila aku lupa waktu. Karena di sore hari aku mesti mengaji.

Satu hal yang kusuka dari layang-layang adalah menonton pertarungan layang-layang atau di daerahku menyebutnya sambitan. Sambitan adalah adegan yang seru. Di mana sambitan ini merupakan pertarungan antar-layang-layang yang dikendalikan untuk menyambit alias memotong tali layang-layang lawan, tapi dengan cara memainkannya. Tentu senar yang baik dan berkualitas dan bisa menang. Tapi skill juga dibutuhkan. Bila salah satu layang-layang putus, maka semua anak kecil yang melihat langsung berlari sekuat tenaga untuk mengejar layang-layang. Ini adegan yang jauh lebih seru tinimbang sambitan.

Aku masih ingat, aku sering sekali mengajar layang-layang bersama teman-teman. Semakin banyak yang mengejar akan semakin seru. Bahkan aku dan teman-teman pernah hampir sampai kampung sebelah. Tapi lantaran hari semakin gelap, kami mengurungkan niat untuk mengejar layang-layang itu.

Permainan lain yang juga kusukai adalah petak umpet atau kami biasa menyebutnya jumpritan. Aku sendiri tak tahu sebenarnya apa artinya. Tapi permainan ini sama dengan petak umpet atau hide and seek. Aku yakin semua orang tahu permainan ini. Kebacut bila tak tahu.

Sebagai anak desa, tentu aku tak luput dengan hobi mandi di sungai. Saat itu aku masih kelas 4 SD. Aku suka mandi di sungai bersama teman-teman. Biasanya setiap pulang sekolah, aku ganti baju dan bersama teman-teman langsung cabut untuk adus ning kali. Berenang ke sana ke mari. Padahal sebenarnya air sungi itu kotor. Banyak orang yang buang air besar di sana. Tapi aku suka sekali mandi di sungai. Dan ketika pulang sampai rumah, ibu pasti curiga mencium bau badanku yang jelas tidak sedap. Ibu langsung memarahiku. Karena ada dua kesalahanku. Pertama, aku mandi di sungai. Karena sungai itu kotor. Dan ibu melarangku. Kedua, aku tak mengindahkan waktuku untuk mengaji.

Dan masih banyak lagi permainan yang kusuka beberapa yang kuingat adalah gedrek, sepak tekong, bang jo ning tih, cuk jalu cakar kabruk, betengan atau gobak sodor, kasti, neker dan lain-lain. Dan tak jarang aku melupakan waktu untuk mengaji.

Padahal di tempat mengaji, aku juga pasti akan bermain dengan teman-teman. Tapi itulah masa kecilku. Masa kecil yang indah dan akan menjadi kenangan paling indah selamanya.

Jember, 26 September 11
Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar