Hari ini, orang-orang yang bekerja sedang menerima
uang atau biasa disebut dengan gajian. Tentu saja uang itu didapat dari tempat
ia bekerja. Orang yang bekerja di kantor, biasa disebut ‘pegawai kerah putih’.
Dengan alasan yang sederhana yaitu karena mereka bekerja dengan kemeja yang
berkerah dan memakai dasi. Seperti kita tahu, orang cerdas pasti dibayar mahal
untuk bekerja di suatu perkantoran. Namun, berbeda dengan teman kita yang satu
ini.
Dolah, adalah lulusan SMA. Untuk apa susah-susah
sekolah, aku lulus SMA saja sudah dapat kerja, pikir Dolah. Ia bekerja sebagai Office Boy di sebuah perusahaan swasta
di Indonesia. Kini ia menjabat sebagai kepala OB—memangnya apa yang mau
dibanggakan. Ia begitu bangga. Karena di usia 21 tahun, sudah bisa menerima
gaji senilai jutaan. Ini nilai plus bagi Dolah. Setiap hari ia bekerja dengan semangat. Dan akhrinya ia memiliki
motor sendiri untuk ke kantor.
Masalah mulai muncul ketika dia menikah. Istrinya
tak tahu kalau dia hanya seorang OB. Ia bilang pada istrinya bahwa ia adalah
karyawan kantor terbesar di Indonesia. Setiap dia berangkat bekerja, ia selalu
memakai kemeja dan berdasi. Karena ia takut ketahuan istrinya. Namun, ketika
sampai di kantor, ia mengganti pakaiannya dengan pakaian OB. Hal ini terus
dilakukan sampai bertahun-tahun. Yang mengherankan, istrinya tak tahu jika
Dolah berdusta. Mungkin gaji besar itu yang telah membuat istrinya percaya. Satu
yang sangat ia benci. Yaitu tukang penjual es krim. Ia paling benci dengan
profesi itu. Karena anaknya sangat rewel selalu minta dibelikan es krim.
Suatu ketika, Dolah sudah lelah dengan semua
kebohongannya. Ia ingin benar-benar merasakan menjadi seorang pegawai kantor.
Jadi, ia tak perlu ganti baju untuk bekerja. Akhirnya ia mengundurkan diri dari
OB, dan mencari pekerjaan baru. Nasib baik menimpa padanya. Ia bertemu dengan
teman SMA-nya dan diajak bekerja di tempat kerja temannya. Namun, syarat untuk
menjadi pegawai disana adalah sarjana. Hal ini dapat diatur oleh temannya. Ia
merasa lega telah mendapat pekerjaan baru tanpa ganti pakaian. Yang penting
pegawai, pikir Dolah. Namun, satu yang membuat ia bingung. Gajinya sekarang
hanya setengah dari gaji lamanya sebagai OB. Dan ternyata ia malah ketahuan
oleh istrinya semua kedustaannya. Ia juga dipecat dari kantornya sebelum ia
genap bekerja selama 5 minggu, karena ketahuan hanya lulus SMA.
Akhirnya ia bekerja sebagai tukang es krim
keliling. Ia menyesali semua kedustaannya. Gajinya kini sama dengan gajinya
sebagai OB. Dan lagi, ia sekarang sangat suka membaca dan membudayakan membaca
untuk dapat masuk ke perguruan tinggi.
Jember, 29 April 2010
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar