Sudah
sebulan terakhir ini saya tidak ngeblog. Entah kenapa, jiwa saya untuk menulis
jadi berkurang, bahkan mungkin tidak ada. Saya sendiri tidak tahu mengapa. Tapi
saya terus berusaha untuk membangkitkan jiwa menulis saya.
Tengah
mala mini, tiba-tiba saya ingin menulis, namun saya tidak tahu apa yang hendak
saya tulis. Maka saya buatlah tulisan ini. Ini bukan cerpen. Bukan cerita 100
kata. Bukan puisi. Bukan esai, apalagi features.
Dalam
sebulan terakhir saya tetap menghasilkan tulisan kok. Tapi saya memang belum
sempat menaruhnya dalam blog, jadi mungkin bila tulisan saya itu terinspirai
dari sebuah kejadian atau berita, maka akan sangat terlihat expired.
Akhir-akhir
ini, saya terlalu sering nongkrong. Ngopi bersama teman-teman, mungkin ini pula
yang menyebabkan saya jadi tidak produktif menulis lagi. Tapi bukankah saya
pernah bilang, apapun halangan saya menulis, saya tidak akan berhenti menulis.
Ternyata saya menghianati kata-kata saya sendiri. Memalukan.
Dalam
malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah
tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini.
Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir
kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Mungkin
saya harus memulainya dengan membaca. Dengan membaca, keinginan saya untuk
menulis akan terdorong. Saya harap demikian, dan seharusnya demikian.
Saya
terlalu banyak melewatkan peristiwa yang seharusnya dapat saya jadikan sebagai
bahan tulisan. Saya amat lupa bahwa biasa, ketika ada sesuatu saya langsung
memiliki inspirasi untuk menulis. Kini, seolah inspirasi itu menjauhi saya. Eh,
bukan, saya yang telah menjauhi inspirasi. Terlalu sering nongkrong, tidur
terlampau malam, dan pola makan berantakan yang menjadikan saya sedemikian
kurus.
Saya
sedih, tapi bukankah ini adalah langkah untuk kembali bangkit. Hari ini 15 Mei
2012, lima hari menuju Hari Kebangkitan Nasional. Saya tak ingin sampai hari H
tersebut, tak ada satu semangat pun yang bangkit dalam diri saya.
Ya,
mungkin pula semua ini terjadi karena saya sedang asyik-asyiknya menggilai
sepak bola. Saya begitu mengamati perkembangan sepak bola Eropa. Tima favorit
saya, Manchester City, baru menjuarai Liga Inggris. Saya amat senang dengan hal
itu. Tapi sekali lagi, saya tidak boleh menjadi hal ini sebagai alasan untuk
berhenti menulis.
Dalam
malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah
tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini.
Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir
kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Mungkin
pula, karena saya tengah jatuh cinta sehingga saya melupakan dunia saya
sendiri. Saya begitu cinta pada gadis saya. Saya sering menemaninya
beraktifitas sehingga membuat saya melupakan aktifitas. Saya sering memikirkan
dia sampai gila, sehingga saya lupa memikirkan diri saya sendiri. Saya terlalu
mencintai ia, sehingga saya tak mencintai diri saya sendiri. Tapi, sekali lagi,
saya tidak boleh menjadikan hal ini sebagai alasan untuk berhenti menulis.
Dalam
malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah
tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini.
Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir
kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Selamat
malam.
Jember,
23:42, 15 Mei 2012
Aditya
Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar