Rabu, 20 November 2013

Dalam Malam


Sudah sebulan terakhir ini saya tidak ngeblog. Entah kenapa, jiwa saya untuk menulis jadi berkurang, bahkan mungkin tidak ada. Saya sendiri tidak tahu mengapa. Tapi saya terus berusaha untuk membangkitkan jiwa menulis saya.
Tengah mala mini, tiba-tiba saya ingin menulis, namun saya tidak tahu apa yang hendak saya tulis. Maka saya buatlah tulisan ini. Ini bukan cerpen. Bukan cerita 100 kata. Bukan puisi. Bukan esai, apalagi features.
Dalam sebulan terakhir saya tetap menghasilkan tulisan kok. Tapi saya memang belum sempat menaruhnya dalam blog, jadi mungkin bila tulisan saya itu terinspirai dari sebuah kejadian atau berita, maka akan sangat terlihat expired.
Akhir-akhir ini, saya terlalu sering nongkrong. Ngopi bersama teman-teman, mungkin ini pula yang menyebabkan saya jadi tidak produktif menulis lagi. Tapi bukankah saya pernah bilang, apapun halangan saya menulis, saya tidak akan berhenti menulis. Ternyata saya menghianati kata-kata saya sendiri. Memalukan.
Dalam malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini. Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Mungkin saya harus memulainya dengan membaca. Dengan membaca, keinginan saya untuk menulis akan terdorong. Saya harap demikian, dan seharusnya demikian.
Saya terlalu banyak melewatkan peristiwa yang seharusnya dapat saya jadikan sebagai bahan tulisan. Saya amat lupa bahwa biasa, ketika ada sesuatu saya langsung memiliki inspirasi untuk menulis. Kini, seolah inspirasi itu menjauhi saya. Eh, bukan, saya yang telah menjauhi inspirasi. Terlalu sering nongkrong, tidur terlampau malam, dan pola makan berantakan yang menjadikan saya sedemikian kurus.
Saya sedih, tapi bukankah ini adalah langkah untuk kembali bangkit. Hari ini 15 Mei 2012, lima hari menuju Hari Kebangkitan Nasional. Saya tak ingin sampai hari H tersebut, tak ada satu semangat pun yang bangkit dalam diri saya.
Ya, mungkin pula semua ini terjadi karena saya sedang asyik-asyiknya menggilai sepak bola. Saya begitu mengamati perkembangan sepak bola Eropa. Tima favorit saya, Manchester City, baru menjuarai Liga Inggris. Saya amat senang dengan hal itu. Tapi sekali lagi, saya tidak boleh menjadi hal ini sebagai alasan untuk berhenti menulis.
Dalam malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini. Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Mungkin pula, karena saya tengah jatuh cinta sehingga saya melupakan dunia saya sendiri. Saya begitu cinta pada gadis saya. Saya sering menemaninya beraktifitas sehingga membuat saya melupakan aktifitas. Saya sering memikirkan dia sampai gila, sehingga saya lupa memikirkan diri saya sendiri. Saya terlalu mencintai ia, sehingga saya tak mencintai diri saya sendiri. Tapi, sekali lagi, saya tidak boleh menjadikan hal ini sebagai alasan untuk berhenti menulis.
Dalam malam yang gelap dan sunyi ini, saya menulis. Ketika semua teman kos saya sudah tidur, saya menulis. Saya sendiri tak tahu, apa tujuan saya menulis kali ini. Mengapa saya menulis dan merasa amat rapuhnya saya. Dengan ditemani secangkir kopi yang saya buat, saya mencoba untuk membangkitkan semangat menulis.
Selamat malam.
Jember, 23:42, 15 Mei 2012

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar