Rabu, 20 November 2013

Betul-betul Berharap Ada Semangat


Malam ini, saya masih terjaga. Sambil menunggu pertandingan sepakbola antara Bayern Munchen vs Chelsea, saya menulis sedikit lah.
Saya sedang di depan TV di rumah kos saya. Saya tidak sendiri di sini, saya sedang bersama, anak ibu kos saya. Tapi ia sudah tidur sedari tadi.
Wah, sungguh seharusnya ini jadi hari yang spesial kan. Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional. Oke, Met Hari Kebangkitan Nasional. Semoga saja ada suatu semangat dari saya yang bangkit mulai hari ini. Tak lagi malas-malasan seperti biasanya.
Tapi, apakah saya betul-betul bisa, mengingat saya terlalu sering nongkrong akhir-akhir ini. Cangkir kopi saya yang ada di sebelah saya ini sedang kosong lho, jadi saya mau bikin kopi lagi. Nah, saya kan bisa-bisa bakal melek sampai pagi. Pola tidur jadi berantakan. Ya, gini ini aktifitas saya. Saya merasa tidak ada yang wah gitu. Makanya saya berharap ada rasa semangat yang bangkit.
Lha wong saya ini kurang begitu mood juga lho untuk nulis, gimana mau semangat. Rasanya saya tidak punya fundamental untuk memulai semangat. Jancuk kan? Ya saya sendiri juga berusaha membangkitkan semangat saya ini. Entah itu menulis, membaca, belajar, diskusi, ibadah, olah raga atau pun yang lainnya.
Semangat yang pas untuk momen ini adalah semangat menghadapi SNMPTN. Ya, saya sebentar lagi akan berhadapan dengan ujian masuk Perguruan Tinggi yang cukup berat ini. Cobaan menanti saya, jadi saya harus semangat. Tapi, sekali lagi, kok rasanya tidak ada semangat untuk meraihnya. Padahal ada fundamental yang begitu kuat dalam kasus kali ini, yakni ingin belajar ke jenjang yang lebih lanjut.
Saya merasa malu lho sama pahlawan kita kalau sampai tak ada satu pun semangat yang bangkit dalam hidup saya. Malu betul. Masak saya asyik leha-lha sedangkan mereka dulu berjuang begitu gigih untuk menciptakan bangsa Indonesia yang sangat luar biasa ini.
Saya sangat berharap betul ada semangat yang muncul dalam diri saya. Ketika saya menanyakan semanagat saya, sebetulanya jawabannya ada dalam diri saya sendiri, bukan?
Malam.
Jember, 20 Mei 2012

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar