Selasa, 17 November 2015

Upacara Bendera

Ilustrasi Upacara Bendera

Jenuh sekali rasanya setiap kali upacara bendera di hari Senin selalu begini. Sedari SD, sampai sekarang aku sudah SMA, matahari selalu terik.

Pengibaran bendera dilakukan, para guru berbaris tanpa tenaga. Apalagi siswa-siswi terlihat mulai bosan. Paduan suara bernyanyi dengan semangat terpaksa. Hanya petugas upacara yang begitu bersemangat karena katanya menambah nasionalisme kompak dengan matahari yang menyiksa kami.

Semua hormat kepada bendera merah putih.

“Plak!”

Seorang guru memukul kepalaku dari belakang.

“Kenapa saya dipukul, Pak?” tanyaku.

Ia memelototiku.

“Waktu hormat kepada bendera malah garuk-garuk kemaluan. Ayo hormat yang benar!” bisiknya.

“Bapak juga hormat dong. Lha wong gatal saja masak ndak boleh.”

Surabaya, 17 November 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar