Hari ini, Jumat, 6
Februari tidak ada yang spesial dari kehidupan saya. Seperti biasa, aktifitas
saya juga biasa layaknya seorang mahasiswa yang mulai bosan dengan libur yang
terlalu panjang. Tapi, begitu melihat kalender, mata saya terbelalak. Ya, 6
Februari! Ini cukup penting.
Saya langsung mengambil
handphone saya dan segara pergi
berselancar di dalamnya. Masih Nampak bekas browsing
semalam. Halaman portal berita sepak bola menampakkan bahwa sang megabintang
Real Madrid asal Portugal, Cristiano Ronaldo baru saja merayakan ulang tahunnya
pada 5 Februari kemarin. Hmm, ya ulang tahun. Sepertinya ada yang ulang tahun
hari ini.
Saya pun langsung ingat
bahwa hari ini ada dua orang yang sangat membuat saya kagum sedang berulang tahun.
Pramoedya Ananta Toer dan Robert Nesta Marley namanya. Mungkin beberapa di
antara pembaca akan bertanya, siapakah Pram dan Robert ini?
Pramoedya Ananta Toer lahir
di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925. Pria yang kerap disapa Pram saja ini
merupakan seorang sastrawan yang luar biasa yang pernah dimiliki Indonesia. Ia
telah menghasilkan karya-karya yang menginspirasi banyak orang. Dan kebanyakan,
karya-karyanya merupakan kisah sejarah yang pernah terjadi di tanah air ini.
Sebut saja Midah: Simanis Bergigi Emas, Arok
Dedes, Arus Balik, Cerita dari Blora, Bukan Pasarmalam, dan yang tak kalah
menakjubkannya ada sebuah karya yang membuat namanya melambung adalah Tetralogi
Pulau Buru yang berisi Bumi Manusia, Anak
Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan
Rumah Kaca. Masih banyak lagi karya Pram tidak saya sebutkan di sini karena
memang banyak pula karya Pram yang dibakar oleh kepongahan Orde Baru.
Tahu siapa Robert Nesta
Marley? Dari namanya Anda pasti tahu bahwa dia bukan orang Indonesia. Ya dia
memang bukan orang Indonesia. Pria yang lahir pada 6 Februari 1945 ini kerap
disapa dan dikenal dengan nama Bob Marley. Nah kalau ini pasti Anda kenal. Dia
adalah seorang musisi asal Jamaika yang menyebarkan musik Reggae ke seluruh
belahan dunia. Musik Reggae yang iramanya membuat semua orang ingin menari
dalam lagu Bob Marley tidak hanya mengandalkan musik yang aduhai easy listening, tapi juga lirik-lirik
dalam lagu-lagunya yang juga banyak mengandung pesan moral, sosial, konflik,
perang dan lain sebagainya.
Keduanya saya kenal
ketika saya belajar di bangku SMA. Kala itu saya sedang asyik belajar Sastra
dan menikmati alunan music Reggae yang unik ini. Saya tak perlu menjabarkan
biografi mereka di sini, karena saya tak punya kapasitas untuk itu. Lagipula,
Anda akan lebih mengetahui mereka dengan memanfaat mesin pencarian bukan? Ya,
mereka pun sudah tidak di ‘sini’.
Mereka adalah dua orang
yang senantiasa berdiri di tengah masyarakat. Dua orang yang selalu mendengar
keluh-kesah masyarakat. Dua orang yang memberikan banyak inspirasi. Dua orang
yang berani melawan ketidakadilan. Dua orang yang banyak menghasilkan masterpiece yang sangat luar biasa.
Selamat ulang tahun,
Pram. Happy birthday, Bob.
Eh, pantaskah saya
ucapkan ‘selamat ulang tahun’ kepada orang yang sudah meninggal?
Jember, 6
Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar