Selasa, 10 Februari 2015

Juara Ketika Sudah Ditinggal


Dalam waktu satu hari ini (9/2), berita sepak bola penuh dengan kabar kemenangan Pantai Gading di ajang Piala Afrika 2015. Yaya Toure dkk memang sukses menjadi jawara di perhelatan akbar sebenua Afrika tersebut setelah mengandaskan perlawanan Ghana di babak adu penalti. Adu penalti menjadi penentu pertandingan setelah kedua tim bermain dengan skor kacamata selama 120 menit. Skor 9-8 mengakhir perjuangan kedua tim dan mengantarkan Pantai Gading meraih trofi kedua mereka setelah menjuarai ajang yang sama pada 1992. Namun, perayaaan kali ini tidak disertai oleh sang striker hebat mereka. Siapa dia?

Striker Hebat Tak Hadir


Pantai Gading memiliki seorang striker yang sangat luar biasa buas. Didier Droba namanya. Tak berlebihan kiranya bila saya menyebutnya demikian. Tengok saja, penyerang yang kini merumput bersama Chelsea ini telah memenangkan banyak trofi bersama klub yang dibelanya. Tak luput juga ia diganjar penghargaan individu atas penampilannya sebagai seorang juru gedor yang cukup ganas. Bersama Chelsea (2004-2012) ia telah berhasil meraih 11 trofi. Di penghujung karirnya bersama Chelsea pada tahun 2012, ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions UEFA untuk klub asal London Barat itu. Setelah itu, ia sempat ‘mampir’ ke Galatasaray selama 1,5 musim dan sukses memberi tiga trofi untuk klub asal Turki tersebut.

Ia adalah momok bagi pemain belakang lawan. Sejak ia memulai debut pada 1998 bersama Le Mans, ia telah sukses menjaringkan 177 gol ke gawang lawan. Bersama Timnas Pantai Gading pun ia juga cemerlang. Dengan mengantongi 104 caps, ia berhasil mencetak 65 gol. Namun berbeda dengan karirnya di level klub yang begitu gemilng, di level timnas ia sama sekali tak berhasil menggondol satu trofi pun untuk negaranya.


Striker berusia 36 tahun ini memang memutuskan untuk pensiun dari timnas sejak Piala Dunia 2014 berakhir. Piala Dunia 2014 adalah kejuaraan terakhir yang diikutinya bersama timnas Pantai Gading. Oleh sebab itu, kita tidak akan melihat aksi pemain yang kembali ke Chelsea pada musim panas 2014 ini di Piala Afrika 2015. Dengan mengandalkan Yaya Toure sebagai kapten sekaligus jenderal lapangan tengah, Pantai Gading juga menjadikan Gervinho dan Wilfried Bony sebagai pengganti legenda mereka. Hal ini malah membuat Wilfried Bony digadang-gadang akan lebih sukses disbanding seniornya itu. Dan, Pantai Gading berhasil juara. Ternyata tanpa kehadiran sang juru gedor andalan, Pantai Gading justru sukses menahbiskan diri menjadi penguasa benua hitam.

Spanyol Juga Pernah


Ingatkah Anda dengan Raul Gonzalez? Ya, mantan kapten Real Madrid itu juga pernah mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Drogba. Di level klub, Raul berhasil memenangkan banyak piala bagi klub yang dibelanya. Tercatat, ia berhasil memenangkan 16 trofi bersama Real Madrid. Pindah ke Jerman, ia sukses mempersembahkan trofi DFB-Pokal 2011 dan DFL-Supercup 2011 bagi Schalke 04. Hijrah ke Qatar, ia juga sukses mempersembahkan dua trofi untuk Al-Sadd. Ia juga momok bagi pemain bertahan lawan dengan kemampuan dalam mengolah si kulit bundar dan mengubahnya menjadi gol yang spektakuler. Tercatat, bersama Timnas Spanyol ia mengumpul 102 caps dengan 44 gol. Namun, 44 golnya itu tak cukup membuat timnas yang dibelanya meraih trofi.

Pasca Piala Dunia 2006, ia memutuskan untuk pensiun dari Timnas. Akan tetapi, Spanyol justru menjadi tim sangat sukses menjadi bahan perbincangan dunia tanpa kehadiran Raul Gonzalez. Lihat saja, timnas sepak bola mereka berhasil menggondol Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.

"Saya mulai pensiun dari timnas tahun 2006, lalu tim menjadi juara Eropa (2008). Saya sangat menyesal tidak bisa merasakan itu. Itu adalah karena Luis Aragones, keputusan pelatih. Dan saya menghargai itu. Setelah bermain selama 10 tahun, usai pengalaman bertahun-tahun, saya realistis saja soal peluang bertahan di timnas," ujar Raul seperti dikutip ESPN (14/1).

Bagi Penggemar Portugal dan Argentina

Di era sekarang, publik pecinta sepak bola masih sering berdebat siapa yang terbaik antara Ronalo dan Messi. Kehebatan dua pesepakbola ini membuat banyak orang menjagokan Portugal dan Argetina dalam sebuah perhelatan sepak bola. Menilik dari apa yang terjadi pada Drogba dan Raul, saya punya saran untuk penggemar Portugal dan Argentina. Suruh Ronaldo dan Messi pensiun dari timnasnya masing-masing. Mungkin dengan begitu, Portugal dan Argentina bisa menjadi juara. Siapa yang tahu.


Tapi, yang jelas, mereka tidak pernah meraih trofi bersama timnas masing-masing. Portugal dan Argentina menjadi juara ketika sudah ditinggal. Siapa yang tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar