Dalam waktu satu hari
ini (9/2), berita sepak bola penuh dengan kabar kemenangan Pantai Gading di
ajang Piala Afrika 2015. Yaya Toure dkk memang sukses menjadi jawara di
perhelatan akbar sebenua Afrika tersebut setelah mengandaskan perlawanan Ghana
di babak adu penalti. Adu penalti menjadi penentu pertandingan setelah kedua
tim bermain dengan skor kacamata selama 120 menit. Skor 9-8 mengakhir
perjuangan kedua tim dan mengantarkan Pantai Gading meraih trofi kedua mereka
setelah menjuarai ajang yang sama pada 1992. Namun, perayaaan kali ini tidak
disertai oleh sang striker hebat mereka. Siapa dia?
Striker
Hebat Tak Hadir
Pantai Gading memiliki
seorang striker yang sangat luar biasa buas. Didier Droba namanya. Tak berlebihan
kiranya bila saya menyebutnya demikian. Tengok saja, penyerang yang kini
merumput bersama Chelsea ini telah memenangkan banyak trofi bersama klub yang
dibelanya. Tak luput juga ia diganjar penghargaan individu atas penampilannya
sebagai seorang juru gedor yang cukup ganas. Bersama Chelsea (2004-2012) ia
telah berhasil meraih 11 trofi. Di penghujung karirnya bersama Chelsea pada
tahun 2012, ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions UEFA untuk klub
asal London Barat itu. Setelah itu, ia sempat ‘mampir’ ke Galatasaray selama
1,5 musim dan sukses memberi tiga trofi untuk klub asal Turki tersebut.
Ia adalah momok bagi
pemain belakang lawan. Sejak ia memulai debut pada 1998 bersama Le Mans, ia
telah sukses menjaringkan 177 gol ke gawang lawan. Bersama Timnas Pantai Gading
pun ia juga cemerlang. Dengan mengantongi 104 caps, ia berhasil mencetak 65 gol. Namun berbeda dengan karirnya di
level klub yang begitu gemilng, di level timnas ia sama sekali tak berhasil
menggondol satu trofi pun untuk negaranya.
Striker berusia 36
tahun ini memang memutuskan untuk pensiun dari timnas sejak Piala Dunia 2014
berakhir. Piala Dunia 2014 adalah kejuaraan terakhir yang diikutinya bersama
timnas Pantai Gading. Oleh sebab itu, kita tidak akan melihat aksi pemain yang
kembali ke Chelsea pada musim panas 2014 ini di Piala Afrika 2015. Dengan
mengandalkan Yaya Toure sebagai kapten sekaligus jenderal lapangan tengah,
Pantai Gading juga menjadikan Gervinho dan Wilfried Bony sebagai pengganti
legenda mereka. Hal ini malah membuat Wilfried Bony digadang-gadang akan lebih
sukses disbanding seniornya itu. Dan, Pantai Gading berhasil juara. Ternyata
tanpa kehadiran sang juru gedor andalan, Pantai Gading justru sukses
menahbiskan diri menjadi penguasa benua hitam.
Spanyol
Juga Pernah
Ingatkah Anda dengan
Raul Gonzalez? Ya, mantan kapten Real Madrid itu juga pernah mengalami hal yang
sama seperti yang dialami oleh Drogba. Di level klub, Raul berhasil memenangkan
banyak piala bagi klub yang dibelanya. Tercatat, ia berhasil memenangkan 16
trofi bersama Real Madrid. Pindah ke Jerman, ia sukses mempersembahkan trofi
DFB-Pokal 2011 dan DFL-Supercup 2011 bagi Schalke 04. Hijrah ke Qatar, ia juga
sukses mempersembahkan dua trofi untuk Al-Sadd. Ia juga momok bagi pemain
bertahan lawan dengan kemampuan dalam mengolah si kulit bundar dan mengubahnya
menjadi gol yang spektakuler. Tercatat, bersama Timnas Spanyol ia mengumpul 102
caps dengan 44 gol. Namun, 44 golnya
itu tak cukup membuat timnas yang dibelanya meraih trofi.
Pasca Piala Dunia 2006,
ia memutuskan untuk pensiun dari Timnas. Akan tetapi, Spanyol justru menjadi
tim sangat sukses menjadi bahan perbincangan dunia tanpa kehadiran Raul
Gonzalez. Lihat saja, timnas sepak bola mereka berhasil menggondol Piala Eropa
2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.
"Saya mulai
pensiun dari timnas tahun 2006, lalu tim menjadi juara Eropa (2008). Saya
sangat menyesal tidak bisa merasakan itu. Itu adalah karena Luis Aragones,
keputusan pelatih. Dan saya menghargai itu. Setelah bermain selama 10 tahun,
usai pengalaman bertahun-tahun, saya realistis saja soal peluang bertahan di
timnas," ujar Raul seperti dikutip ESPN
(14/1).
Bagi
Penggemar Portugal dan Argentina
Di era sekarang, publik
pecinta sepak bola masih sering berdebat siapa yang terbaik antara Ronalo dan
Messi. Kehebatan dua pesepakbola ini membuat banyak orang menjagokan Portugal
dan Argetina dalam sebuah perhelatan sepak bola. Menilik dari apa yang terjadi
pada Drogba dan Raul, saya punya saran untuk penggemar Portugal dan Argentina.
Suruh Ronaldo dan Messi pensiun dari timnasnya masing-masing. Mungkin dengan
begitu, Portugal dan Argentina bisa menjadi juara. Siapa yang tahu.
Tapi, yang jelas,
mereka tidak pernah meraih trofi bersama timnas masing-masing. Portugal dan
Argentina menjadi juara ketika sudah ditinggal. Siapa yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar