Kamis, 08 Mei 2014

Barcelona



“Gol!”

Aku melemparinya botol air mineral.

“Gol!”

Ia malah mengejekku, matanya masih menatap pada layar kaca.

“Ini luar biasa, Dit! Barcelona, Dit! Dia pasti juara. Aku yakin,” ujarnya menggebu-gebu.

“Dan, kenapa sih kau begitu suka sepak bola? Selalu Barcelona yang dibicarakan. Apa spesialnya?” tanyaku.

“Kau tidak tahu. Barcelona itu sejarahnya berawal dari perlawanan orang Katalonia kepada pemerintah kerajaan Spanyol. Jiwa pemberontak itu yang membuatku jadi menyukainya. Pun permainannya cantik pula. Itu bisa menjadi pelajaran bagiku,” terangnya.

“Aku senang kau bilang permainan Barcelona cantik. Memang demikian.”

“Lantas?”

“Kenapa kau diam saja ketika upahmu tak dibayarkan 2 bulan ini? Barcelona memang menyibukkanmu?”

Surabaya, 6 Mei 2014

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar