“Ini apa,
Yah?” tanya Tio, adikku yang masih kelas 6 SD, pada ayah sambil menunjuk
kumpulan serbuk di atas semangkuk nasi soto yang asapnya masih mengepul.
“Itu
namanya koya,” jawab Ayah.
“Aku tak
mau memakannya.”
“Dicoba
dulu,” bujuk Ayah.”
“Tidak,”
katanya tegas.
“Ciri anak
pintar itu, mau mencoba sesuatu yang baru. Mbok
ya dirasain dulu,” kata Ayah.
Tio
akhirnya memakan nasi soto itu. Selesai makan, ayah menyalakan rokok. Tio
mengambil sebatang rokok milik ayah dan menyalakannya.
“Ngapain kamu, Tio?”
“Aku ingin
mencoba rokok. Rokok adalah sesuatu yang baru bagiku, Yah. Aku kan anak pintar,” ujar Tio sambil
tersenyum.
Ayah
kebingungan.
Ambulu, 31
Desember 2012
Aditya
Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar