Time is Money. Itu merupakan salah satu kalimat tentang waktu yang sering dijumpai. Kita di sini bukan berbicara mengenai dunia bisnis. Memang behubungan dengan uang, tapi bukan bisnis dan keuangan. Tapi, bagaimana kita menghargai waktu.
Kalimat ’Time is Money’ pertama kali saya jumpai sewaktu kelas 8 atau kelas 2 SMP. Ketika itu, saya masih awal-awal di kelas 2 SMP. Tentu saja ruang kelas saya merupakan ruang kelas kakak kelas terdahulu. Di ruang kelas baru saya itu, ada selembar kertas bufalo yang ditempel di dinding. Ada di dalam kelas di sebelah kanan. Jauh nun tinggi, kertas bufalo cantik itu tertempel. Dengan background warna kuning dan merah, setiap orang pasti akan tertarik dengan warna itu. Tertulis jelas tulisan di kertas bufalo itu. TIME IS MONEY.
Pertama kali saya membacanya, saya merasa bingung. Apa gerangan maksud kalimat itu. Uang adalah uang. Dan waktu adalah waktu. Apakah mereka saling berkaitan?
Lalu, pagi-pagi, saya melihat tayangan anak di Global TV, yaitu Spongebob Squarepants. Di dalam cerita Spongebob, ada seorang tokoh yang sangat pelit, yaitu Tuan Krab. Tuan Krab sangat menyayangi uangnya. Dan ia sering dibilang mata duitan. Tuan Krab juga sering bilang, ”Waktu adalah uang.” Saya semakin bingung dibuatnya. Punya hubungan apakah gerangan antara uang dan waktu.
Lalu, saya mencoba memahami maksud kalimat itu. Apa ya? Hati bertanya-tanya. Akhirnya saya dapat mengerti setelah saya mengistilahkan kalimat itu. Saya akan menjelaskannya nanti.
Sekarang, yang akan saya bahas adalah tentang seseorang yang mengaku bahwa dia mengahargai waktu. Saat itu saya melihat suatu tayangan dalam TV. Ada orang mengatakan bahwa ia sangat mengahargai waktu. Akhirnya saya merasa tertarik untuk mengikuti acara itu dan ingin tahu keseharian dari orang itu. Sebut saja namanya ROBI, nama samaran.
Robi bilang ia ingin mencari wanita yang menghargai waktu, karena ia sendiri sangat menghargai waktu. Ternyata ia mempunyai banyak koleksi jam tangan. Saya jadi bingung. Apakah itu berarti ia sangat mengahargai waktu? Bukankah mengahargai waktu itu ditunjukkan dengan bagaimana kita memanfaatkan waktu dengan baik. Bukan dengan mengoleksi jam tangan. Kalau hanya mengoleksi jam tangan, semua orang pasti bisa. Tapi, memanfaatkan dan mengelola waktu dengan baik, tidak semua orang bisa. Sungguh aneh orang ini.
Saya lanjutkan. Satu lagi bukti yang membuat saya tak yakin bahwa ia mengahargai waktu. Ia menggunakan motor matic sebagai kendaraan sehari-harinya. Bukankah, motor matic itu motor untuk bersantai. Di mana letak ia mengahargai waktu? Bersantai seperti itukah mengahargai waktu. Sungguh konyol. Saya tak habis pikir. Bagaima mungkin ia seberani itu mem-vonis dirinya, bahwa ia mengahrgai waktu.
Time is Money. Diibaratkan, kita mempunyai uang. Dan uang itu sangat berharga. Karena uang adalah sarana untuk berbelanja dsb. Jikalau kita menganggap uang sangat berharga, berarti waktu juga berharga. Kira-kira beginilah Snapshot/matematis dari pengertian Time is Money.
Time = Money
Waktu = Uang
Uang => BERHARGA
Waktu => BERHARGA
Begitulah. Jikalau, kita menganggap waktu sangat berharga, tentunya kita akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Seperti halnya kita mempunyai uang yang berharga, kita pasti akan memanfaatkan uang sebaik mungkin.
Jadi, semua itu ditunjukkan dengan lisan, dibuktikan dengan tingkah laku kita. Dan tentunya hati kita akan bergerak untuk selalu menghargai waktu.
Naif, lucu, konyol dan aneh bagi saya ada seseorang seperti ROBI itu. Tentunya hal ini harus kita jadikan pengalaman. Karena PENGALAMAN ADALAH GURU YANG TERBAIK.
Jember, 11 Januari 2010
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar