Aku
berjalan dengan santai melewati koridor sekolah. Tiba-tiba ada seorang gadis
menabrakku hingga barang-barangnya berjatuhan. Aku mengambilkannya—persis
film-film romance. Aku menatap
wajahnya. Ia tersenyum. Manis sekali. Lantas kuajak berkenalan.
Kami
mengobrol ngalor ngidul ngetan ngulon. Lalu, kuajak dia menonton sepakbola di
stadion. Ia menerima ajakanku.
Aku
mendukung tim favoritku. Ia senang melihatku terlonjak-lonjak, ia ikut
melompat-lompat sepertiku. Ketika melompat tiba-tiba kakinya terkilir. Aku
bingung. Akhirnya kuminta dia naik ke punggungku, dan jadilah aku
menggendongnya. Adegan semakin romantis.
Tiba-tiba
hujan menghiasi adegan ini.
“Bangun,
bujang! Sudah jam sembilan masih molor saja. Sampai kapan kau mau jadi pengangguran,”
tegur ibuku.
Jember, 24 April 2011
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar