“Bu, ayah kok belum pulang?”
“Ayah lagi kerja, nak.” Ibu tersenyum.
“Oh.”
“Kamu kangen ya?” tanya ibu.
“Iya. Ayah kerja di mana sih, bu?” tanyaku.
“Di Jakarta, nak. Membantu saudara kita.”
“Lho, kita punya saudara di Jakarta?”
Ibu tersenyum. “Saudara kita maksudnya sesama bangsa
Indonesia. Mereka juga orang Indonesia. Sama seperti kita.”
“Ayah pasti orang
hebat ya, bu. Mau membantu saudara kita.”
Ibu tersenyum.
“Terus kenapa ayah
harus kerja?” tanyaku.
“Untuk menghidupi kita, nak. Ayah mencari uang.”
“Oh.”
Ibu tersenyum lagi.
“Bu, bu...”
“Apa, nak?”
“Kalau ayah yang cari uang, berarti kita yang menghabiskan
uang ya, bu?”
Lagi-lagi ibu tersenyum.
Jember, 23 April 2011
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar