Senin, 18 November 2013

Mengamen Saja


            Aku sedang memperhatikan Andi yang sedang bermain gitar. Asyik sekali. Permainannya sangat halus. Aku suka.
            “Kau bisa jadi gitaris yang hebat. Ian Antono,” ujarku.
            Ia berhenti memainkan gitar dan mengerutkan dahi. “Kenapa dengan Ian Antono?”
            “Kau bisa sehebat Ian Antono.”
            Ia hanya tersenyum dan kembali memainkan gitar. Senyumnya itu kuartikan sebagai: ‘Kau salah. Aku akan sehebat John Lennon’.
            “Tersenyum? Tak ingin kau jadi seniman hebat seperti dia?”
            Ia berhenti bermain gitar. “Ian Antono? Aku akan jauh lebih sukses lagi. Aku ingin sekolah dulu. Seniman juga harus cerdas.”
            “Kenapa tidak mengamen saja? Banyak musisi hebat yang dulunya ngamen.”
            Ia tersenyum.

Ambulu, 18 April 2011

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar