Senin, 18 November 2013

Ayahku Hebat

Sebentar lagi aku dikhitan dan ayah masih di Banda Aceh. Pasca bencana Tsunami, ayah pindah kerja di sana.

Ibu menelpon ayah perihal rencanaku, ternyata ayah tidak bisa pulang.

Aku bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya untuk apa ayah jauh-jauh bekerja. Di sini juga banyak pekerjaan. Ada polisi, guru, dokter,  dan banyak lagi. Kenapa harus di Banda Aceh.

Untuk menghibur diri, aku mencoba membaca surat dari teman ayah. Aku terlibat dalam diskusi menulis dengannya. Isinya panjang sekali. Tapi ada satu barisan kalimat yang membuatku bangga pada ayah.

“Adit, ayah kamu bekerja bukan semata-mata karena uang, tapi juga ingin membantu sesama yang membutuhkan pertolongan.”

Ambulu, 24 Mei 2011
Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar