Minggu, 28 Desember 2014

Si 'Arogan' Itu Punya Kenangan di Indonesia

Martunis (kiri) Bersama Ronaldo
Sepuluh tahun yang lalu, 26 Desember 2004. Indonesia tersentak oleh sebuah peristiwa bencana alam yang mengerikan. Tsunami. Begitulah namanya. Bencana alam yang memporak-porandakan Nangroe Aceh Darussalam itu seolah menampar pemerintah kita ketika masih sedang dalam suasana hiruk-pikuk pemilu 2004.

Tsunami yang berasal dari Samudra Hindia itu tidak hanya meluluhlantakkan Aceh, namun juga sebagian Sumatera Utara, Sri Lanka, India, Thailand dan beberapa negara di sekitarnya. Korban terparah ada Indonesia dengan korban jiwa sebanyak 160.000 jiwa. Nah, dari peristiwa ini, Tsunami di Aceh mengisahkan sebuah kisah membuat kita terharu.

Pada 15 Januari 2005, seorang bocah bernama Martunis, ditemukan oleh sekelompok orang. Sontak orang-orang tersebut langsung membantu Martunis dan menyerahkannya kepada media Inggris yang kebetulan sedang meliput di sana. Dalam sekejap, wajah kecil Martunis dan sedang mengenakan jersey timnas sepak bola Portugal bernomor punggung 10 dan bernama Rui Costa beredar di televise Eropa. Hal ini membuat beberapa punggawa Timnas Portugal seperti, Luis Figo, Nuno Gomez, Cristiano Ronaldo dan pelatih Portugal kala itu, Luiz Felipe Scolari merasa iba.

Ronaldo pun langsung ke Indonesia untuk menemui Martunis yang ketika itu masih berumur 8 tahun. Namun semua orang bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang bocah 8 tahun bisa bertahan hidup selama 21 hari dari bencana alam yang begitu kejam? Dan bagaimana ceritanya Martunis bisa sampai memakai jersey Timnas Portugal?

Rabu, 24 Desember 2014

Kerasnya Liga Inggris Menelan Korban

Kepala Skrtel Terinjak oleh Oliver Giroud
Pesona Premier League sebagai liga terbaik di dunia sangat kuat menyedot perhatian pecinta sepak bola. Hingga pekan ke-17, Chelsea yang diarsiteki oleh Jose Mourinho masih perkasa di singgasana dengan 42 poin. Di belakangnya terdapat Manchester City, Manchester United dan West Ham United secara berturut-turut mendudukan posisi empat besar. Menarik karena pasti kita semua bertanya-tanya, ke mana Liverpool dan Arsenal, dua klub besar Inggris yang musim lalu finish di posisi empat besar?

Pekan ke-17 Premier League mengisahkan pertarungan Liverpool yang tengah menjamu Arsenal. Dalam pertandingan yang berlangsung di Anfield mencatatkan beberapa sejarah bagi kedua tim. Adalah Arsenal yang mencatat ball possession yang sangat rendah yakni ‘hanya’ 36%! Selain itu, Arsenal juga hanya melakukan shots on goal sebanyak tiga kali dan dua di antaranya berbuah gol. Bandingkan dengan Liverpool yang mencatatkan 64% dan melakukan shots on goal sebanyak 10 kali. Tentu Arsenal lebih efektif dibanding Livepool.

Namun, bukan data statistik itu yang membuat pecinta sepak bola memperbincangkan laga ini. Melainkan sebuah tragedi mengerikan yang terjadi di tengah pertandingan tersebut.

Kejadian ini berawal dari perebutan bola antara bek Liverpool Martin Skrtel dan striker Arsenal Oliver Giroud. Alhasil, Skrtel pun harus rela kepalanya tersungkur. Tak cukup sampai di situ, kepala Skrtel harus rela pula terinjak oleh kaki Giroud yang kala itu tengah melangkah. Jangan disangka kaki Giroud mulus telanjang, tentu saja kakinya dihiasi oleh sepatu sepak bola. Jadilah, darah mengucur deras dari kepala Skrtel dan membuatnya berteriak kesakitan. Kepala Skrtel sampai harus ditutup dengan 8 jahitan. Namun, bukannya istirahat karena sedang terluka, pemain berusia 30 tahun ini malah memaksa untuk terus bermain.

Sampai memasuki menit 90, Liverpool masih tertinggal dengan skor 1-2. Waktu tambahan yang mencapai sembilan menit, membuat pemain Liverpool terus berusaha tanpa putus asa. Sayang, pada waktu tambahan tersebut Liverpool harus bermain dengan 10 pemain karena Fabio Borini mendapat kartu kuning kedua. Namun, siapa yang menyangka, secara dramatis Liverpool berhasil menyamakan kedudukan sehingga terhindar dari kekalahan di kandanga sendiri. Dan siapakah pahlawan Liverpool kali ini? Martin Skrtel! Pemain yang tadi terluka menjadi pahlawan setelah mencetak gol dengan sebuah sundulan!