“Bu, aku ingin membuat kalender,” ucapku padanya. Ia terlihat terkejut.
“Boleh. Tapi, bisa kan, Nak?” tanya ibu.
“Bisa, dong,” kataku. “Oh, iya, Bu. Kalau kalendernya anak kecil cuma hari senin dan minggu ya, Bu?”
“Iya.” Ibu tersenyum.
“Hore....” aku melompat-lompat kegirangan.
“Lho kenapa, Nak?” tanya Ibu, heran.
“Berarti besok sekolahnya libur.”
“Kok bisa?”
“Kan tadi masuk sekolah, berarti tadi hari senin. Besok berarti minggu, Bu. Kan kelendernya Cuma dua hari.”
Ibu tertawa.
Jember, 11 Mei 2011
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar