Aku ingin menemuimu, gadisku.
Akupun menuju kelasmu yang ada di sebelah kelasku. Kulihat kau dari jendela,
tampaklah kau sedang melukis Rama dan Shinta di atas sebuah kaca. Aku masuk ke
dalam kelasmu dan kau berteriak kencang ketika kau melihatku ada di sampingmu.
Kau berhenti melukis.
“Pergilah dulu!” bentakmu manja
sambil tersenyum malu.
Aku tak tahu kenapa kau malah
mengusirku. Kau menutupi lukisan kacamu sehingga aku tak bisa melihatnya. Aku
jadi penasaran. Kau tetap tak mau membuka lukisanmu. Tapi di pojok lukisanmu
tertulis namaku dan namamu. Aku tertawa.
“Aku ingin cinta kita bagai cinta
Rama dan Shita,” ujarmu sambil tersenyum malu.
Jember, 17 November 2011
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar