Senin, 18 November 2013

Rama dan Shinta


Aku ingin menemuimu, gadisku. Akupun menuju kelasmu yang ada di sebelah kelasku. Kulihat kau dari jendela, tampaklah kau sedang melukis Rama dan Shinta di atas sebuah kaca. Aku masuk ke dalam kelasmu dan kau berteriak kencang ketika kau melihatku ada di sampingmu. Kau berhenti melukis.

“Pergilah dulu!” bentakmu manja sambil tersenyum malu.

Aku tak tahu kenapa kau malah mengusirku. Kau menutupi lukisan kacamu sehingga aku tak bisa melihatnya. Aku jadi penasaran. Kau tetap tak mau membuka lukisanmu. Tapi di pojok lukisanmu tertulis namaku dan namamu. Aku tertawa.

“Aku ingin cinta kita bagai cinta Rama dan Shita,” ujarmu sambil tersenyum malu.

Jember, 17 November 2011

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar