Senin, 18 November 2013

Gaya dan Tren


Aku telah selesai menyelesaikan studi di Amerika. Dan sekarang aku pulang. Ketika sampai di rumah, Ibunda sudah ada di beranda. Kutaksir Ibunda menunggu-nunggu kedatanganku. Langsung kuraih tangannya dan kucium. Tak lupa salam. Ibunda melihat penampilanku. Ibunda memandangiku dari ujung kepala hingga kaki.

“Ya ampun, le, kenapa celanamu robek begitu?” tanyanya melihat celanaku yang robek di lutut.

“Ini gaya, Ibunda.”

“Gaya? Ya ampun, bergaul dengan siapa kamu di Amerika, sudah begajulan begini.”

“Ini tren, Ibunda.”

Ibunda terdiam saja.

“Ibunda tidak suka?”

“Jelas saja, anakku. Batasan aurat lelaki itu dari pusar sampai lutut. Kalau lututmu terlihat seperti itu, berarti kamu membuka aurat.”
Jember, 18 Juli 2011

Aditya Prahara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar