Beberapa saat yang lalu, aku tidak menemukan ide untuk menulis. Padahal aku sangat ingin sekali menulis. Tapi, aku tetap tak menemukan ide. Sampai akhirnya, aku memutar waktu ke beberapa tahun yang lalu, sekitar 3 tahun lalu. Keadaan saat itu sangat berbeda dengan sekarang.
Tiga tahun yang lalu, aku tidak sedang duduk di depan laptop untuk menulis. Tiga tahun yang lalu, aku masih belum memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menulis. Dan tiga tahun yang lalu, aku masih bingung bagaimana aku harus memulai menulis sebuah tulisan.
Tiga tahun yang lalu, aku memiliki sebuah grup band. Waktu yang tepat adalah sekira 5 tahun yang lalu, saat aku kelas 7 SMP. Ya, saat itu aku tersihir oleh eksotisnya dunia musik. Setiap hari aku bermain gitar. Grup band-ku hanya grup band amatiran. Tapi, kala itu kami sudah mencoba beberapa lagu Rock dari dalam dan luar negeri. Kami mengidentikkan diri sebagai band beraliran Rock. Dan sekarang itu membuatku berpikir, kenapa aku tidak menulis tentang musik saja.
System of A Down, Dream Theater, Log Guns, Kaisar, Netral, Andra & the Backbones, Edane, U9, God Bless, J-Rocks, Evo, The Rock, Kobe, Nidji, Slank, Ungu, Peterpan, Drive, Five Minutes adalah beberapa band yang kami pinjam lagunya untuk kami mainkan. Lead Guitarist grup band kami, Mr. D, amat terkagum-kagum pada Coki ‘Netral’. Ia sangat menyukai gaya musik Netral. Sedangkan aku sebagai Rhythm Guitarist, amat menyukai cara bermainnya Iman ‘J-Rocks’. Dalam J-Rocks, Iman memang sebagai vokalis, tapi ia juga sebagai gitaris. Dan permainan gitarnya amat mengagumkan.
Bicara mengenai musik rock, setidaknya ini mengingatkanku pada musik itu sendiri. Baik musik yang mengiringi, berupa gitar, drum, bas dan keyboard, ataupun karakter vokalnya. Aku sendiri telah mengamati, bahwa di Indonesia ini, tak sedikit jumlahnya grup band rock. Tapi jumlah grup band rock masih kalah dengan grup band pop. Kenapa?
Berdasar pengamatanku, lagu pop itu memiliki semacam sense menyejukkan ketika didengarkan. Easy listening. Berbeda dengan lagu rock yang berkarakter keras dan bertempo cepat. Tapi, masih berdasar pengamatanku, hampir setiap grup band rock, memiliki lagu beraliran pop dalam albumnya. Sebut saja, Avenged Sevenfold, Linkin Park, J-Rocks, Andra & the Backbones. Biasanya pada single pertama, mereka akan menaruh lagu pop, dan pada single kedua dan seterusnya, unsur rock akan mendominasi lagu dan semakin lama semakin kental. Ini semacam taktik label untuk dapat menarik minat pasar.
Berbicara mengenai karakter rock, aku telah mengamati perkembangan musik ini. Di Indonesia, pada umumnya, band yang mengkoarkan diri sebagai band rock, memiliki vokalis yang suaranya tidak memiliki karater rock. J-Rocks misalnya. Musik yang diusung J-Rocks kuakui sebagai musik Rock. Mereka mengakunya sebagai Japanese Rock, atau Rock Jepang. Sebenarnya aku kurang paham dengan ciri khas musik rock Jepang. Tapi yang jelas, Iman sebagai vokalis tidak memiliki karakter suara rock. Musik J-Rockslah yang memiliki karakter rock. Jadi kita akan tetap menyebut ini musik rock karena musik yang mengiriginya. Toh, J-Rocks juga tak pernah menyebut dirinya sebagai Rocker.
Lain dengan Serius atau Slank. Kedua grup band ini mempunyai vokalis yang memiliki karakter rock. Tapi, musik yang mengiringi tak selalu musik rock. Dan vokal mereka pun tak bisa hilang dari kesan rock.
Slank adalah salah satu band senior di Indonesia. Berdiri pada tahun 1983, yang mana musik rock sedang merajalela pada tahun 80-an. Jadi, Slank jelas mengusung aliran rock dalam musiknya. Kita lihat pada Kaka, vokalis Slank. Suaranya sangat khas sekali. Karakternya yang kuat membuat kita langsung tahu, pasti ini Kaka. Beberapa kali Slank membawakan lagu Pop, tapi kesan vokal rock Kaka tetep melekat. Ini juga yang menjadi ciri khas Slank. Tapi, tak jarang Slank memasukkan musik blues dalam lagunya. Yang jelas, aku menyukai Slank bukan dari musiknya saja, tapi isi lirik lagunya yang sering berisi masalah sosial. Ini sangat berbeda dengan band-band jaman sekarang yang hanya mengusung tema cinta dan bernada cengeng.
Lalu, bagaimana dengan Candil, vokalis Serius? Karakter vokalnya yang begitu kuat sangat langka di Indonesia. Bahkan ada musisi barat (aku lupa namanya) yang ngefans berat sama Candil karena lengkingan khasnya. Sama seperti Slank, Serius tak selalu mengusung musik rock, tapi karakter vokal rock Candil tetap melekat. Pada lagu apapun milik Serius, karakter vokal rock Candil selalu ada. Tak jarang Candil mengisi lagunya dengan lengkingan khasnya.
Kita tetap bisa menyebut J-Rocks, Slank dan Serius sebagai grup band rock, karena mempunyai ciri rock masing-masing. Entah itu vokal, musik atau pun yang lainnya. Yang jelas ketika musik rock berbunyi, orang akan mengangguk-anggukkan kepala mengikuti tempo lagu yang keras—biasanya.
Tapi, ada juga band yang mengusung Rock total. Mulai dari musik, vokal hingga dandanan. Adalah Avenged Sevenfold, Dream Theater, Edane.
Kita lihat pada Avenged Sevenfold. Band asal Long Beach California ini berdiri pada tahun 1999 dan mengeluarkan album pertama pada tahun 2001 dengan judul Sounding Seventh Trumpet. Pada album pertama, A7X—singkatan dari Avenged Sevenfold—mengeluarkan single yang berjudul Warmness On The Soul. Musiknya sangat mellow. Bahkan tak ada kesan Rock dalam lagu ini. Tapi, mulai album ketiga, City of Evil, unsur rock metal semakin kental. Lagu Bat Country sebagai single pertama memunculkan aksi duet permainan gitar antara Zacky Vengeance dan Synyster Gates. Yang lebih menarik lagi adalah Zacky bermain gitar dengan menggunakan tangan kiri alias kidal. Jadi terlihat sangat menarik ketika Syn dan Zack berduet.
Sayangnya, Si drummer A7X, The Rev, meninggal ketika A7X tengah menggodok album keenam. Peluncuran album terpaksa dibatalkan.
Ciri khas utama yang melekat di A7X adalah suara scream dari M. Shadows, sang vokalis. Lalu juga semua personel A7X mempunyai tato di tangan dan badannya. Soal musik jangan ditanya, jelas nge-rock abis.
Kita beralih pada musik lain yakni Reggea. Ini salah satu musik yang banyak disukai juga oleh muda-mudi di seluruh dunia. Dandanannya pun sangat khas, rambut gimbal. Musik yang dibawa oleh Bob Marley ini, memiliki ciri sangat berbeda dengan genre lainnya. Mengandalkan bas yang dimainkan secara asyik mengikuti ketukan drum, membuat orang yang mendengarkan akan menggoyangkan badan. Aku sendiri amat suka dengan musik reggea ini. Untuk band Reggea, di Indonesia tidak banyak jumlahnya. Paling banyak dikenal adalah Steven & the Coconuttreez. Terakhir yang paling booming di Indonesia adalah Mbah Surip dengan lagu ‘Tak Gendong’-nya. Sayang beliau meninggal pada tahun 2009.
Lalu, musik Jazz. Aku tak begitu berminat dengan musik ini. Sebenarnya sangat asyik sekali. Karena terkesan lembut. Tapi, di Indonesia sendiri, tidak banyak jumlahnya band dengan aliran Jazz. Jadi aku merasa kurang bersahabat.
Musik adalah satu hal yang sangat menarik sekali. Baik untuk sekadar didengarkan, maupun untuk dapat dipelajari. Aku yakin, hampir semua orang di muka bumi ini amat menyukai musik, walaupun tidak begitu fanastis, tapi paling tidak pernah mendengarkan musik atau lagu. Dan tiap orang mempunyai aliran musik kesukaan masing-masing.
Ambulu, 26 Juni 2011
Aditya Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar